Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan itu bisa jadi pilihan Pertamina. Apalagi ketika perusahaan seakan terjepit dalam kebijakannya. Belum lagi, elpiji 12 kg tidak disubsidi oleh pemerintah.
"Bisa ditutup (bisnis). Itu yang berat untuk Pertamina, nggak mungkin kan disetop. Karena nggak ada yang produksi elpiji 12 kg," ujar Bambang di kantornya, Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Bila Pertamina menghentikan penjualan elpiji 12 kg, maka yang akan terbebani adalah APBN. Sebab, masyarakat akan beralih ke elpiji 3 kg yang harganya disubsidi. Tahun 2013, realisasi anggarannya mencapai Rp 40 triliun, naik dari pagu anggarannya Rp 30 triliun.
"Kalau nggak, harus 3 kg dengan subsidi. Nggak bisa. Nanti subsidinya naik," sebutnya.
Pilihan lain untuk Pertamina adalah dengan melakukan subsidi silang dari bisnis lain. Akan tetapi, dalam sebuah perusahaan, ini tidak bisa terjadi selama bertahun-tahun.
"Misalnya pengusaha produksi 6 barang, 5 untung 1 rugi. Kemungkinan lainnya bisa subsidi silang yang untuk tutup yang rugi," paparnya.
(mkl/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Anda sedang membaca artikel tentang
Wamenkeu: Pertamina Bisa Tutup Bisnis Elpiji 12 Kg, Tapi Nggak Mungkin
Dengan url
http://personalproblemsother.blogspot.com/2014/01/wamenkeu-pertamina-bisa-tutup-bisnis.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Wamenkeu: Pertamina Bisa Tutup Bisnis Elpiji 12 Kg, Tapi Nggak Mungkin
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Wamenkeu: Pertamina Bisa Tutup Bisnis Elpiji 12 Kg, Tapi Nggak Mungkin
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar