Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adi Lukman, saat acara buka puasa bersama di kantor Kemendag, Selasa (8/7/2014).
"Ada kenaikan 30%-40% (rata-rata), bahkan ada beberapa produk melonjak 100%-150% seperti yang manis-masin sirup, biskuit, yang manis-manis mudah-mudahan berlanjut hingga Lebaran," kata Adi.
Lukman memastikan, meski ada permintaan yang tinggi jelang Lebaran, namun tak akan ada kenaikan harga untuk produk-produk seperti biskuit dan sirup. Para produsen makanan dan minuman sudah menaikkan kapasitas produksi sebanyak 20%-30%, 2 bulan sebelum Puasa.
"Tahun lalu sebulan mulai meningkat sekarang dua minggu mulai meningkat, harga stabil," katanya.
Dibandingkan tahun lalu, tata-rata kenaikan permintaan makanan dan minuman pun juga naik 30%, tertinggi terjadi pada biskuit dan sirup yang naik sampai 200%.
"Kalau biskuit dan sirup itu seasonal, naik 100-200% permintaannya," kata Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani tahun lalu.
Waktu itu Franky mengatakan, permintaan terhadap sirup dan biskuit yang melonjak hingga 3 kali lipat tersebut disebabkan karena permintaan industri parsel. Menurutnya, tumbuhnya industri parsel juga meningkatkan permintaan sirup dan biskuit secara signifikan.
(hen/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Anda sedang membaca artikel tentang
Laris Manis, Penjualan Sirup Hingga Biskuit Melonjak 150% Jelang Lebaran
Dengan url
http://personalproblemsother.blogspot.com/2014/07/laris-manis-penjualan-sirup-hingga.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Laris Manis, Penjualan Sirup Hingga Biskuit Melonjak 150% Jelang Lebaran
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Laris Manis, Penjualan Sirup Hingga Biskuit Melonjak 150% Jelang Lebaran
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar