Pentingnya Istitoah Ibadah dan Istitoah Kesehatan Para Jamaah Haji

Written By empapat on Rabu, 05 November 2014 | 00.24




Rabu, 05/11/2014 00:03 WIB








Madinah - Setiap umat Islam yang mampu melaksanakan (istitoah) diwajibkan menjalankan rukun Islam ke lima yakni Ibadah haji. Makna istitoah tersebut tidaklah sedangkal soal kemampuan materi saja, tapi ada makna yang lebih mendalam.

"Saya sebagai pembimbing ibadah banyak menemukan jamaah yang perlu istitoah. Ternyata istitoah ibadah haji itu perlu dibahas dan dikaji ulang," kata Pembimbing Ibadah Haji PPIH Daker Madinah, Kyai Abdul Kholiq, saat berbincang santai dengan detikcom di Kantor Misi Haji Indonesia Daerah Kerja Madinah, Minggu (2/11/2014).

Menurut Kyai Kholiq, jamaah haji Indonesia kebanyakan hanya paham manasik pada bagian kulitnya saja. Banyak hal yang belum diajarkan pada saat manasik haji diberikan kepada jamaah.

"Seharusnya jamaah haji itu istitoah secara ibadah. Artinya, harus memiliki pemahaman menyeluruh tentang spiritualitas berhaji, juga bagaimana menempatkan diri di masyarakat dan menjaga kemabruran setelah berhaji. Yang kedua, istitoah kesehatan. Artinya jamaah haji tak hanya mampu secara materi, tetapi juga harus sehat secara fisik dan mental untuk dapat melaksanakan seluruh tahapan ibadah haji sampai tuntas," ucap Kyai Kholiq.

"Sekarang kalau dilihat dari istitoah ibadah dan istitoah kesehatan disamping faktor kemasyarakatan kita harus mengembalikan haji itu sebagai orang yang dipandang punya nilai lebih dari segi sosial , ibadah, dan lebih dari pengalaman spiritualnya," tegas Kyai Kholiq yang juga Dosen di UIN Wali Songo Semarang ini.

Mengenai bagaimana menjaga kemabruran, Kyai Kholiq menuturkan ada 3 hal yang menjadi kuncinya. "Ada 3 kunci surga walaupun rahasianya di Allah. Pertama kita membuat perdamaian, makanya kalau ada yang masih tidak akur, ini termasuk tandanya tidak mabrur. Salamun, itu artinya damai, maka bagaimana damai antara satu dan yang lain tidak ada perbedaan hanya satu takwa," kata Kyai Kholiq.

"Yang nomor dua memberikan makan, bisa sedekah bisa jariyah. Utamanya kepada fakir miskin dan yatim piatu. Rasanya sangat damai sering membantu orang. Yang ketiga yang agak sulit, ngomong yang baik. Jangan sampai menjelek-jelekkan aib temannya setelah sampai di Surabaya. Misalnya si A haji tamatuk, tangi mangun turu ngantuk. Jadi kejelekan kawan di sini jangan dibawa ke Tanah Air," ingat Kyai Kholiq yang sudah empat kali menjadi petugas haji ini plus beberapa kali naik haji sendiri ini.

Dia kemudian berpesan agar jamaah haji tak terobsesi untuk terus naik haji lebih dari sekali. Karena wajib haji sekali dan uang yang dimiliki bisa diarahkan untuk fakir miskin dan orang yang membutuhkan.

"Nabi hajinya hanya sekali. Nabi memang umroh sekian kali, tapi untuk haji hanya sekali. Kalau berkali-kali kan memberatkan. Lebih baik hartanya digunakan untuk kesolehan sosial. Jadi, arahkan uangnya untuk itu," pesannya.


(van/bar)






Video Terkait





  • Fenomena Unik di Jabal Magnet




  • Seluruh Jamaah Haji Siap Dipulangkan ke Tanah Air









Anda sedang membaca artikel tentang

Pentingnya Istitoah Ibadah dan Istitoah Kesehatan Para Jamaah Haji

Dengan url

http://personalproblemsother.blogspot.com/2014/11/pentingnya-istitoah-ibadah-dan-istitoah.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pentingnya Istitoah Ibadah dan Istitoah Kesehatan Para Jamaah Haji

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pentingnya Istitoah Ibadah dan Istitoah Kesehatan Para Jamaah Haji

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger