Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menyatakan, target penyaluran KUR tahun ini hanya Rp 20 trilun atau berkurang 30% dari tahun lalu yang mencapai Rp 30 triliun.
"NPL kemarin kan besar. Sekarang makanya difokuskan (Rp 20 triliun)," kata Puspayoga usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/3/2015).
Untuk menekan kredit macet tersebut, pihaknya juga mengubah pola pendistribusian penyaluran KUR. Perubahan pola terutama terkait penunjukan bank-bank pelaksana penyaluran KUR.
Ia mengatakan tahun ini, pihaknya tidak lagi melibatkan Bank Pembangunan Daerah (BPD) alasannyan dari data yang dihimpun, kredit macet untuk KUR banyak terjadi BPD.
"BPD nggak dilibatkan lagi. Karena selama ini NPL-nya tinggi," tegasnya.
Saat ini, pihanya sendiri sudah menunjuk 3 Bank Pelaksana yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri.
Dengan tiga Bank ini saja ia mengaku sudah cukup memenuhi target pencairan KUR Rp 20 triliun. Ketiga bank BUMN ini telah memiliki jangkauan yang luas secara nasional sehingga dianggap cukup mumpuni untuk menggarap program KUR.
"BRI itu punya 10.000 cabang loh di Indonesia. Jadi saya pikir ini sudah cukup," katanya optimis.
(dna/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
Anda sedang membaca artikel tentang
Kredit Macet Tinggi, KUR Dipangkas 30% dan Tak Libatkan Lagi BPD
Dengan url
http://personalproblemsother.blogspot.com/2015/03/kredit-macet-tinggi-kur-dipangkas-30.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kredit Macet Tinggi, KUR Dipangkas 30% dan Tak Libatkan Lagi BPD
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kredit Macet Tinggi, KUR Dipangkas 30% dan Tak Libatkan Lagi BPD
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar