Pertama adalah terkait klarifikasi Ismed terkait tuduhan kepada anggota DPR yang telah memeras PT RNI.
"Kawan-kawan di komisi VI mencoba mengklarifikasi tuduhan yang disampaikan oleh Ismed Hasan," ungkap Erik di Gedung DPR RI, Senayan, Selasa (2/4/2013)
Anggota Komisi VI, ingin Ismed untuk mengungkap secara jelas atas tuduhan tersebut, tak hanya dengan inisial nama ataupun melempar wacana media.
"Kita malah mendorong, supaya Ismed itu mengungkap kalau memang betul ada korupsi atau pemerasan atau apapun namanya terjadi di DPR. Tapi ternyata beliau tidak mau mengunggkap, tidak mau atau tidak bisa mengungkap sehingga ini menimbulkan kekecewaan dari temen-temen," papar Erik.
"Padahal kita mendukung supaya saudara Ismed mengungkap kalau perlu dilaporkan ke kepolisian, kita mendukung penuh ia mengungkap, kalau memang ia benar ada pemerasan," sambungnya.
Kekecewaan itu berlanjut, menurutnya setelah 5 kali kesempatan bicara yang diberikan kepada Ismed tak membuahkan hasil.
"Siapa, tunjuk orangnya, tunjuk komisinya, tapi tadi sudah 5 kali kita kasih kesempatan bicara itu tidak mau atau tidak bisa karena mungkin ternyata juga ia yakini kebenarannya," tuturnya.
Kedua, menurut Erik adalah tidak ada keinginan Ismed untuk menarik apa yang telah diutarakannya. "Sebenarnya kalau dia bisa menjelaskan atau misalnya ia menyatakan pernyataan saya itu salah, tidak benar, saya tarik dan saya minta maaf ya selesai. Jadi dua itu sebenarnya tapi dia tidak melakukan," pungkasnya.
(hen/hen)
Anda sedang membaca artikel tentang
Ini Alasan Komisi VI DPR Usir Bos RNI dari Ruang Rapat
Dengan url
http://personalproblemsother.blogspot.com/2013/04/ini-alasan-komisi-vi-dpr-usir-bos-rni.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ini Alasan Komisi VI DPR Usir Bos RNI dari Ruang Rapat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ini Alasan Komisi VI DPR Usir Bos RNI dari Ruang Rapat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar