"Iya benar (bertemu Chairul). Saya sudah jelaskan ke Menko dari jatah yang harus dipotong, yang sudah pasti saya siap dipotong sekian, kalau yang lain-lain itu, saya kalau terpaksa, saya harus siap semua," kata Djoko saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Selasa (3/06/2014).
Bahkan, Djoko mengungkapkan saat bertemu dengan CT ia sempat menawar anggaran yang dipotong jadi hanya Rp 10,2 triliun. Ia beralasan, pemangkasan Rp 22,746 triliun itu terlalu besar dan akan banyak proyek-proyek penting yang ditunda.
"Tetapi kalau dipotong yang kira-kira berdampak minimum yang kira-kira hanya dipotong Rp 10,2 triliun," imbuhnya.
Meskipun begitu, Djoko menjelaskan, dirinya akan patuh terhadap keputusan tersebut. Namun ada beberapa konsekuensi yang harus diterima seperti pemotongan anggaran Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP).
"Ya meskipun keberatan kalau pemerintah harus berbuat itu ya kita harus ikut. Maka pemotongannya dimulai mana yang paling terpaksa. Kalau sisa tender boleh dipotong sisa lelang. Pantura kita tetap urus. Ada target yang terpaksa harus digeser ke tahun 2015. Ada proyek infrastruktur pedesaan (PIP) terpaksa kita tahan. Pantura akhir Juni awal Juli sudah oke," jelasnya.
(wij/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Anda sedang membaca artikel tentang
Anggaran Dipotong Rp 22 Triliun, Menteri PU Mengadu ke CT
Dengan url
http://personalproblemsother.blogspot.com/2014/06/anggaran-dipotong-rp-22-triliun-menteri.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Anggaran Dipotong Rp 22 Triliun, Menteri PU Mengadu ke CT
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Anggaran Dipotong Rp 22 Triliun, Menteri PU Mengadu ke CT
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar