Diceritakan oleh Senior Vice President LTE Project, Hendri Mulya Syam, 4G LTE yang diselenggarakan oleh operator asal Swedia itu terbilang mandek dan lambat pertumbuhannya karena mematok tarif terlalu tinggi.
Telia pun akhirnya kehilangan momentumnya karena tak lama setelahnya, ada operator lain yang menyelenggarakan layanan serupa dengan tarif yang lebih murah. Setara dengan tarif untuk 3G.
"Dari study case di negara lain yang sudah menggelar 4G LTE, akhirnya yang bisa sukses ialah yang menawarkan tarif sama dengan harga akses 3G. Itu sebabnya kami melakukan hal yang sama," ujarnya di Wisma Mulia, Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Karena tarif yang ditawarkan sama saja dengan 3G, Telkomsel yang memiliki 140 juta pelanggan dengan mayoritas 70% masih berkutat di jaringan 2G, ingin mendorong pelanggan 2G itu agar langsung loncat ke 4G.
Terlebih, di pertengahan tahun depan, handset 4G dengan harga di bawah Rp 1 jutaan diyakini sudah akan semakin banyak beredar di pasaran.
"Pelanggan saat ini lebih mudah berpindah ke 4G dibandingkan ke 3G saat awal-awal, karena user behaviour-nya sudah terbentuk," jelas Hendri.Next
(rou/ash)
Anda sedang membaca artikel tentang
Untuk Tarif 4G, Telkomsel Tak Berani Jual Mahal
Dengan url
http://personalproblemsother.blogspot.com/2014/12/untuk-tarif-4g-telkomsel-tak-berani.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Untuk Tarif 4G, Telkomsel Tak Berani Jual Mahal
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Untuk Tarif 4G, Telkomsel Tak Berani Jual Mahal
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar