Dalam perjanjiannya, PT Commextra berkewajiban menyuplai pasokan biji kakao dalam jangka panjang. Dalam pendirian perusahaan patungan PT Barry Callebaut Commextra Indonesia pada November 2011, Barry Callebaut memiliki saham 60 persen dan PT Commextra memiliki 40 persen.
Presiden Barry Callebaut Cocoa Asia Pasific, Edmund Ee mengatakan Indonesia produsen ketiga kakao dunia, produksi kakao Indonesia memasok 11 persen kebutuhan dunia setelah Ghana dengan total produksi kakao 21 persen dan Pantai Gading sebesar 37 persen.
"Lokasi pabrik ke-16 kami di Makassar sangat ideal, karena sebagian besar perkebunan kakao berada di Sulawesi sehingga akan mengurangi
biaya logistik," ujar Edmund.
Sedangkan CEO Barry Callebaut Juergen Steinemann menyebutkan pabrik pengolahan kakao cair di Makassar membuka peluang sumber kakao yang baru dan akan memperkokoh kehadiran manufakturnya secara keseluruhan di kawasan Asia Pasifik.
"Kami dapat menghadirkan struktur pabrik dan dukungan terbaik di kawasan yang permintaannya akan produk kakao dan cokelat bermutu yang sedang tumbuh pesat, yakni di Asia sekitar 5 hingga 9 persen, setiap tahunnya diprediksi meningkat 4 sampai 6 persen," pungkas Juergen.
Peresmian pabrik ini dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin dan para petinggi Barry Callebaut.
(hen/hen)