Selasa, 02/12/2014 23:59 WIB
Jakarta - Mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron digelandang oleh penyidik ke rutan usai menjalani pemeriksaan intensif oleh tim penyelidik KPK. Fuad tak ingin berkomentar mengenai kasus suap yang menjeratnya.
Selasa (2/12/2014), Fuad keluar dari gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, sekitar pukul 23.40 WIB. Fuad yang mengenakan rompi tahanan warna oranye itu tak banyak membuka mulut.
"Saya tidak mau berkomentar, saya tawakal saja," ucap Fuad yang mengenakan peci warna hitam.
Sesaat sebelum Fuad keluar, Rauf yang merupakan perantara dari Direktur PT Media Karya Sentosa (PT MKS) Antonio Bambang Djatmiko, telah lebih dahulu keluar ruangan dan masuk ke mobil tahanan. Setali tiga uang, Rauf juga bungkam.
Saat Fuad dicecar oleh awak media, ada seseorang yang berteriak-teriak. Dia menyebut jika Fuad sedang sakit.
"Sudah, sudah. Bapak sakit, bapak sakit!" ucap lelaki itu.
Belakangan diketahui bahwa lelaki itu adalah anak dari Fuad yaitu Makmun Ibnu Fuad. Makmun kini menjabat sebagai Bupati Bangkalan menggantikan tahta ayahnya yang kini menjadi Ketua DPRD Bangkalan.
Fuad ditangkap KPK di kediamannya di Bangkalan, Madura. Penangkapan itu merupakan penelusuran sebelumnya ketika KPK menangkap Rauf seorang perantara dari Antonio yang memberi suap ke Fuad. Selain itu, ada pula seorang oknum TNI AL yaitu Koptu Darmono yang diduga sebagai perantara dari Fuad. Penyuapan itu terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Bangkalan.
(dha/kha)