Lewati untuk mencari.
Anak Jackie Chan Tersandung Kasus Narkoba
Written By empapat on Rabu, 20 Agustus 2014 | 00.30
Lewati untuk mencari.
Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar
Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.
"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.
"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.
"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Penulis | : Okky Herman Dilaga |
Editor | : Okky Herman Dilaga |
Soal APBN, Jokowi: Lebih Baik Belanja Nggak Terlalu Over
Secara umum, pria yang akrab disapa Jokowi ini menilai RAPBN 2015 yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pekan lalu sudah cukup baik.
"Saya kira penyampaian yang disampaikan Presiden SBY bagus. Tapi nanti pasti di Dewan karena hak budgetting kan ada di sana," katanya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (19/8/2014).
Namun, Jokowi menyebutkan anggaran perlu lebih efisien. Apalagi anggaran masih mengalami defisit, sehingga penghematan memang diperlukan.
"Kalau posisi defisit kita masih seperti ini, lebih baik belanjanya nggak terlalu over," katanya.
Jokowi menyebutkan sebaiknya aparat negara dapat menghemat pengeluaran yang ada di masing-masing instansi. Ia mencontohkan beberapa pos yang dapat dihemat seperti membatasi perjalanan dinas keluar kota atau keluar negeri dan beberapa belanja aparatur negara lainnya.
"Uang yang ada ini dibelanjakan. Uang yang ada saja yang dibelanjakan sehingga tak menambah utang luar negeri," tegasnya.
Jokowi juga bicara soal rencana pembentukan kabinet jika dia resmi memimpin Indonesia nanti. Menurutnya, kabinet yang dirampingkan belum tentu membuat anggaran jadi lebih hemat.
"Perampingan kabinet sendiri juga apa efeknya kalau yang dibawah-bawah tetap boros," ucap Jokowi.
(bil/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Tak Bayar Pajak, Taksi Uber di Jerman Ditolak
Rabu, 20/08/2014 00:10 WIB
Ropesta Sitorus - detikNews
Jakarta - Kontroversi soal jasa pemesanan taksi Uber masih belum selesai. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan jasa layanan tersebut memang seharusnya dilarang beroperasi. Dia melihat rekam jejak usaha tersebut di negara lain.
"Jerman saja melarang. Kenapa? Karena kamu (Uber) tidak bayar pajak sama sekali. Pajak penghasilan juga gak dibayar. Dalam UU negara kita, kalau kamu ada usaha ya harus bayar pajak dong. Masa kayak siluman enggak jelas," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (19/8/2014).
Ahok menyatakan pemprov sudah resmi menyurati perusahaan start up yang sempat bikin heboh itu. Namun dia tidak yakin surat tersebut sudah diterima oleh perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat itu.
"Sudah ada (tindakan yang dilakukan), Dishub sudah kirim surat resmi kemarin. Tapi (alamatnya enggak jelas) makanya mau kasih ke siapa juga bingung kan,” ucapnya.
Orang nomor dua di DKI itu menambahkan, Uber dilarang beroperasi karena memang tidak punya izin resmi. Sekalipun hanya mengaku sebagai perusahaan penyedia jasa perantara antara penumpang dan rental, menurut Ahok Uber seharusnya tetap meminta izin usaha resmi.
"Iya walaupun jasa, membuat perusahaan jasa pun harus ada izin tempat usaha. Karena dia terima duit keuntungan kan. Ya bayar pajak penghasilan," tutup Ahok.
(ros/ahy)