Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Yahoo Indonesia

Written By empapat on Rabu, 15 April 2015 | 00.30


Soul icon Percy Sledge dies at 73: agent


American soul icon Percy Sledge, best known for the 1966 hit "When a Man Loves a Woman," died Tuesday at the age of 73, his longtime agent Steve Green said. Sledge, who had been battling liver cancer for more than a year, passed away at his home in Baton Rouge, Louisiana, Green told AFP. With his rich soulful voice, Sledge soon found himself in a recording studio in the small Alabama town of Sheffield where he recorded "When a Man Loves a Woman." Inspired by a woman who left Sledge for another man, it became an immediate worldwide hit for soul music powerhouse Atlantic Records, spending weeks atop the pop music charts.


00.30 | 0 komentar | Read More

Jokowi Akan Teken Aturan Wajib 'Celengan' untuk Industri Sawit

Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengeluarkan aturan baru terkait bea keluar (BK) atau 'pajak' ekspor produk sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan turunannya. Pemerintah berencana memungut US$ 50 per ton untuk CPO dan US$ 30 untuk produk turunan CPO dalam setiap pengenaan BK ekspor produk sawit.

"Oh besok akan diparaf, besok rampung dan lusa akan dibawa ke presiden," kata Menko Perekonomian Sofyan Djalil di Komplek Istana, Selasa (14/4/2015)

Dana pungutan akan disimpan di dalam 'celengan' khusus atau yang disebut CPO Supporting Fund (CSF) untuk membantu industri sawit, yang dipungut dari eksportir. Pengelolaannya akan di bawah badan khusus atau Badan Layanan Umum (BLU) di bawah kementerian teknis dan uangnya tak masuk ke APBN. Potensinya penerimaannya sangat besar untuk menopang industri sawit di dalam negeri.

"Cukup besar, karena dana itu bisa digunakan untuk pertama, program ini akan meningkatkan harga CPO dan akan meningkatkan harga Tandan Buah Segar (TBS). kemudian dana yang terkumpul akan digunakan untuk replanting," kata Sofyan.

Ia kembali menegaskan bahwa pemanfaatan dana ini antara lain untuk mendukung penggunaan biofuel atau bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel sebanyak 15% untuk setiap 1 liter BBM solar.

"Dana ini tak termasuk cukai, ini PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) yang akan digunakan untuk kepentingan itu," katanya.

Mekanismenya dari ketentuan ini yaitu ketika CPO internasional di bawah US$ 750 per ton, maka pungutan US$ 50/ton langsung diberlakukan. Sementara itu, Bea Keluar (BK) yang dikenakan tetap 0% atau ditiadakan.

Sedangkan ketika harga CPO di atas US$ 750 per ton maka dikenakan BK sebesar tarif yang diberlakukan. Namun dari BK tersebut, sebesar US$ 50 per ton akan ditarik ke dalam dana CSF.


(hen/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

00.26 | 0 komentar | Read More

Usai Bertemu Ketua Ormas Islam, JK: Presiden akan Undang Dubes Negara OKI




Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengundang sejumlah tokoh dan ketua ormas Islam di rumah dinasnya di Menteng, Jakarta Pusat. Beberapa masalah pun dibahas mengenai perkembangan gerakan ISIS hingga perang di Yaman.

"Kita bersyukur bahwa Indonesia tetap dalam suasana yang damai walaupun juga ada gejolak, kemungkinan-kemungkinan risiko yang kita harus hadapi dan atasi sekarang dan kemudian hari. Namun semua kita sepakat bahwa yang pertama, kita harus menjaga situasi nasional kita karena paham-paham yang ada baik di ISIS atau perang Yaman itu paham-paham yang radikal dan tentu ingin menghilangkan nation state, menghilangkan batas-batas negara kita, tentu sudah tidak berada di situ lagi, tetap kita negara nasional," kata JK usai pertemuan di kediamannya di Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2015).

Dalam pertemuan tersebut tampak beberapa menteri hadir dalam pertemuan itu seperti Menko Perekomonian Sofyan Djalil, Menag Lukman Hakim, Mensos Khofifah Indar Parawansa, dan Wamenlu AM Fachri. Selain itu, tampak pula sejumlah ketua ormas Islam seperti Ketua MUI Din Syamsuddin, Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haidar Nasir, Ketua Dewan Penasehat Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, dan Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid.

Din Syamsuddin pun turut menyampaikan pendapatnya mengenai masalah yang dibahas. Menurut Din, dirinya berharap gejolak yang terjadi di negara-negara Islam itu tidak masuk ke Indonesia.

"Ringkasnya, kita semua, kami semua sepakat agar gejolak yang terjadi di dunia Islam ini tidak masuk ke dalam negeri kita Indonesia yang aman dan tentram ini. Terhadap gejolak yang terjadi di dunia Islam, khususnya di Timur Tengah, yang di dalam analisis masing-masing kami tidak terlepas dari faktor eksternal tapi sangat tergantung kepada daya tahan internal dunia Arab, dunia Islam itu sendiri," kata Din.

Kemudian, Din mengatakan bahwa mereka semua sepakat agar pemerintah Indonesia memprakarsai pertemuan dengan negara-negara OKI (Organisasi Konferensi Islam). Nantinya, Presiden Jokowi akan menyampaikan sikap Indonesia dalam menghadapi situasi yang terjadi di negara-negara Islam.

"Kami semua tadi sepakat untuk mendorong pemerintah Indonesia khususnya wapres untuk mengambil prakarsa sebagai negeri muslim terbesar di dunia, dengan amanat pembukaan UUD 1946, untuk menciptakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi, untuk bersama negara2 Islam, cinta damai lainnya, mengambil prakarsa, mediasi untuk mendamaikan sesama yang bertikai muslim di sana," ucap Din.

Lalu, JK mengatakan Jokowi akan segera mengundang para Duta Besar negara-negara OKI. Rencananya, pertemuan itu akan digelar besok, Rabu (15/2).

"Besok, pemerintah, presiden akan mengundang para dubes-dubes negara OKI (Organisasi Konferensi Islam). kira-kira 52 dubes di sini untuk bertemu agar pemerintah, Presiden akan menyampaikan sikap Indonesia menghadapi situasi. Baru nanti kita lihat upaya apa yang dapat dilakukan bersama untuk memberikan kedamaian yang lebih baik di negara-negara Islam, khususnya OKI," tutup JK.


(dws/bar)










Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

00.24 | 0 komentar | Read More

OnePlus One Cicipi Manisnya Lollipop Lewat CyanogenMod 12

Jakarta - OnePlus menyalip sejumlah vendor ponsel ternama yang masih mengantre mendapat Android Lollipop. Tapi memang bukan resmi dari Google , melainkan pakai ROM hasil garapan rekanannya Cyanogen yang menyodorkan CyanogenMod 12 (CM 12).

Cyanogen pun menjanjikan tampilan material desain yang jadi andalan Android Lollipop kepada pemakai ponsel OnePlus One. Selain itu penggarap custom ROM ini juga menyertakan fitur bernama App Themer dalam CM 12 yang memungkinkan pengguna untuk mengutak-atik tampilan menunya.

Ditambah lagi Cyanogen juga membekali CM 12 dengan aplikasi email buatan Boxer. Pembesut layanan email ini memang telah sejak beberapa waktu lalu menjalin kerjasama dengan Cyanogen. Sehingga tidak mengagetkan kalau ke depannya pengguna OS Cyanogen bakal menemukan aplikasi email Boxer secara default.

Jalinan kerjasama Cyanogen dengan Boxer sendiri sejatinya sejalan dengan visi Cyanogen yang ingin menghapus layanan-layanan Google dari OS besutannya. Mungkin awalnya baru aplikasi email, tapi ke depannya mungkin bakal banyak aplikasi lainnya yang digunakan Cyanogen untuk menggantikan layanan-layanan Google.

Seperti detikINET kutip dari The Next Web, Selasa (14/4/2015), Update CM 12 untuk OnePlus One sudah hadir per 14 April. Pengguna OnePlus One bisa men-download-nya lewat layanan Over The Air (OTA) yang tersedia.

Namun update CM 12 tak akan hadir bagi pengguna OnePlus One di India. Hal itu dikarenakan terkait masalah hukum dengan Micromax selaku pemilik kerjasama penggunaan OS Cyanogen untuk wilayah India. Untuk pengguna OnePlus One di India vendor ponsel China ini disebut menyodorkan Oxygen OS garapannya sendiri.

(yud/ash)

00.05 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger