Jakarta - Untuk mengirimkan barang yang dibeli konsumen lewat situsnya, Lazada menggandeng beberapa jasa ekspedisi. Pun begitu, Lazada sebenarnya juga punya kurir ekspedisi sendiri bernama LEX. Ke depannya Lazada ingin LEX jadi tulang punggung pengiriman.
Saat ini Lazada menjalin kerjasama dengan lima jasa ekspedisi. Tapi tentu kelimanya digunakan jasanya bila konsumen menginginkannya. Sedangkan bila konsumen menginginkan metode Cash on Delivery (COD), Lazada mengirimkannya lewat LEX.
Disampaikan Ryn Hermawan, SVP Operations Lazada, LEX telah bisa meng-cover hampir seluruh wilayah Jakarta. Termasuk juga wilayah sekitar Jakarta, seperti Cibinong, Karawang, dan lain-lain. Namun dibanding lewat jasa ekspedisi, porsi LEX dalam melakukan pengiriman barang masuh cukup rendah.
Ke depannya, Lazada ingin LEX lebih berperan dalam pengiriman barang. Ryn mengatakan Lazada menargetkan LEX bisa menangani pengiriman barang Lazada ke konsumen hingga 80% sampai akhir tahun 2015 ini.
Salah satu caranya adalah dengan menambah jumlah hub milik Lazada dari yang sudah tersebar saat ini. Jadi hub Lazada sebenarnya adalah titik penghubung antara gudang Lazada dan konsumen. Tiap hub memilik tim LEX sendiri-sendiri yang akan mencover wilayahnya masing-masing untuk melakukan pengiriman barang.
Saat ini Lazada baru punya 15 hub, lima di antaranya tersebar di wilayah Jakarta. Hingga akhir 2015 ini, Lazada menginginkan 40 hub sampai 50 hub miliknya bisa tersebar di seluruh nusantara. Namun Lazada hanya fokus di kota-kota besar. Untuk kota-kota kecil, masih dipercayakan kepada jasa ekspedisi rekanannya.
"Kita masih fokus di kota-kota besar karena infrastrukturnya memadai. Sedangkan untuk kota-kota kecil, kami mengandalkan jasa ekspedisi karena mereka memang yang expert soal ini, pengalaman mereka jauh lebih baik," ujar Ryn, Selasa (20/1/2015).
Soal keamanan transaksi melalui COD, Lazada punya aturan yang tidak membolehkan kurir LEX melakukan transaksi lebih dari 25 juta per orangnya. Tujuannya adalah untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tak diinginkan yang dapat merugikan.
"Pernah ada konsumen yang bertransaksi sampai 100 juta. Sesuai aturannya, jadi kami mengirimkan sampai 4 kurir sekaligus ke konsumen tersebut. Cara ini diharapkan bisa menghindari dari hal-hal yang merugikan," pungkas Ryn.
(yud/rns)