Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Jelang Nikah, Nuri Maulida Masih Syuting

Written By empapat on Rabu, 06 November 2013 | 00.30










00.30 | 0 komentar | Read More

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar

LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.

00.30 | 0 komentar | Read More

Michelin Bangun Pabrik Bahan Baku Ban Rp 4 Triliun di Banten

Jakarta -Perusahaan besar produsen ban asal Prancis, Compagnie Financière Groupe Michelin, digandeng perusahaan Indonesia PT Petrokimia Butadine Indonesia (PBI) untuk membangun pabrik karet sintetis atau bahan baku ban.

Dari undangan yang diterima detikFinance, tindak lanjut kerja sama tersebut akan dilakukan sore ini di Kediaman Duta Besar Prancis, Jalan Menteng Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2013).

Akan hadir Jean-Dominique Senard, Chief Executive Officer of Michelin, Erwin Ciputra, Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) juga Corinne Breuzé, Duta Besar Perancis untuk Indonesia.

Pabrik karet sintetis alias bahan baku ban itu akan didirikan di Cilegon, Banten. Biaya investasi pabrik tersebut sebesar US$ 435 juta (Rp 4,1 triliun).

Keduanya sudah menandatangani perjanjian guna membentuk anak usaha patungan yang akan menjalankan pabrik baru tersebut. Porsi kepemilikan saham dari perusahaan tatungan tersebut adalah Michelin sebesar 55% dan PBI sebesar 45%.

Pabrik yang masih menunggu keputusan final ini akan mulai dibangun awal 2015 dengan penyelesaian dan start-up pada awal 2017.

Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra mengatakan, pabrik karet sintetis dari usaha patungan ini akan menjadi yang pertama di Indonesia. Permintaan karet sintetis ini diperkirakan akan naik sejalan dengan tingginya pertumbuhan industri otomotif di negara-negara baru.

Michelin dan PBI menggabungkan keahliannya dalam kemitraan ini, membawa sinergi dan juga menciptakan nilai yang signifikan bagi pasar Indonesia dan pasar Asia Tenggara.


(zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.26 | 0 komentar | Read More

Si Jago Merah Mengamuk di Cilincing Jakut




Selasa, 05/11/2013 23:48 WIB





Mega Putra Ratya - detikNews




Jakarta - Menjelang tengah malam si jago merah mengamuk di pemukiman padat penduduk di Jalan Raya Cakung-Cilincing, Jakarta Utara. 15 mobil dinas pemadam kebakaran dikirim ke lokasi.

"Rumah semi permanen yang terbakar," ujar petugas damkar Jakarta Utara saat dikonfirmasi, Selasa (5/11/2013) pukul 23.35 WIB.

Belum diketahui berapa jumlah rumah yang terbakar. Penyebab kebakaran juga masih ditelusuri.

"Sudah mulai padam," imbuhnya.


(mpr/mpr)





Sponsored Link




00.24 | 0 komentar | Read More

Operator Restui 'Perkawinan' XL-Axis, Asal...

Jakarta - Kementerian Kominfo telah memanggil tiga operator -- Telkomsel, Indosat, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) -- untuk dimintai tanggapan soal konsolidasi XL dan Axis. Hasilnya, ketiganya merestui. Namun ada syaratnya.

Menurut Kepala Humas dan Pusat Informasi Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto, pemanggilan ketiga operator secara terpisah ini merupakan langkah lanjutan setelah Kominfo dan BRTI membentuk tiga tim teknis untuk mengkaji dampak merger akuisisi ini terhadap kelangsungan industri seluler di Indonesia.

"Kami ingin tahu konstelasi pelaku industri supaya tidak dianggap sepihak. Kami ingin dengar langsung dari mereka, apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan merger akuisisi ini. Jadi kita panggil semua agar dapat gambaran ke depannya," jelasnya.

Pada prinsipnya, lanjut Gatot, ketiga operator yang dimaksud memahami tujuan dan menghormati aksi konsolidasi XL terhadap Axis. Sejauh konsolidasi tersebut comply dengan aturan dan ketetapan pemerintah.

"Ketiganya (Telkomsel, Indosat dan Tri-red.) punya harapan yang sama. Intinya ada rebalancing, tetapi jangan disamakan saat rebalancing soal tarif. Artinya pengaturan frekuensi agar continue dan industri terjaga dengan baik," jelas Gatot kepada detikINET, Selasa (5/10/2013).

Tanggapan dari ketiga operator tersebut juga terkait soal alokasi frekuensi yang menjadi isu 'seksi' sebagai imbas dari rencana konsolidasi ini.

"Mereka (Telkomsel, Indosat dan Tri-red.) juga mendengar ada rencana pemerintah soal kemungkinan menarik frekuensi. Dan mereka mengamininya jika ada frekuensi yang ditarik sebagai efek konsolidasi," lanjut Gatot.Next



(ash/ash)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.05 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger