Seiring perkembangan zaman, rasanya apa yang digambarkan di film-film fiksi ilmiah itu semakin mendekati kenyataan. Dengan tuntutan kenaikan upah pekerja, sebagian perusahaan sudah mulai bereksperimen mengganti tugas manusia dengan sistem otomatis.
Salah satunya di industri restoran. “Akibat upah pekerja yang terus naik, restoran mulai berupaya mengurangi pengeluaran. Artinya, beberapa pekerjaan akan diserahkan ke sistem otomatis, termasuk pekerjaan dapur,” sebut kajian Employment Policies Institute seperti dilansir dari CNN, Selasa (27/5/2014).
Panera Bread adalah restoran yang memperkenalkan sistem otomatis. Bulan lalu, restoran ini memperkenalkan gerai otomatis. Pengunjung bisa datang dan makan tanpa bertemu satu pun pegawai berwujud manusia.
Panera menghabiskan dana US$ 42 juta atau lebih dari Rp 400 miliar untuk sistem ini. Meski perusahaan menyatakan tidak akan mengurangi karyawan, tetapi beberapa pihak melihat langkah ini adalah upaya untuk mengganti manusia menjadi mesin.
Kajian Universitas Oxford menyebutkan, industri makanan cepat saji sangat mungkin untuk menerapkan otomatisasi pelayanan secara penuh dalam beberapa dekade ke depan. Bahkan kemungkinannya sangat besar, yaitu 92%.
Petugas layanan antar bisa digantikan oleh mobil yang mampu menyetir sendiri, yang sepertinya akan menjadi tren dalam 1-2 dekade ke depan. Di restoran, pelayan dan koki bisa digantikan oleh robot pekerja.
Darren Tristano, peneliti Technomic, menyebutkan teknologi digital lambat laun akan menciptakan efisiensi dan mengurangi campur tangan manusia. Namun, dia memperkirakan hadirnya teknologi hanya akan menyebabkan penurunan penyerapan tenaga kerja sekitar 5-10%.
“Sudah ratusan, atau bahkan ribuan tahun konsumen rumah makan dilayani oleh pelayan manusia. Sulit membayangkan ada perubahan yang drastis dalam waktu dekat,” kata Tristiano.
(hds/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!