Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Marcelino Lefrandt, Cipta Superhero Khas Indonesia  

Written By empapat on Rabu, 16 April 2014 | 00.30










00.30 | 0 komentar | Read More

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar

LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.

00.29 | 0 komentar | Read More

Mobil Listrik Nasional Belum Bisa Diproduksi Massal

Jakarta -Para pencipta atau peneliti Indonesia telah mampu menciptakan purwarupa atau prototype mobil listrik berbagai tipe, sebagai bagian dari penelitian. Sedangkan untuk mencapai tahap produksi massal hingga dikomersialkan masih memerlukan waktu.

"Karena ilmuwan cuma bisa bikin sampai purwarupa nggak bisa sampai seribu (produksi massal). Itu urusan industri," kata Deputi Bidang Pembedayagunaan Iptek Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) Pariatmono di acara Leader's Forum di Kantor BPPT, Jakarta, Selasa (15/4/2014).

Pariatmono mengatakan belum ada landasan hukum yang mengatur pengembangan mobil listrik. Akibatnya proses pengujian hingga sertifikasi berjalan lambat.

"Dicoba di jalan atau test drive. Kalau selamat nggak apa-apa. Kalau tabrak siapa yang nanggung. Dia nggak bayar STNK. Itu untuk asuransi. Kalau masih purwarupa nggak ada yang ganti. Jadi perlu ada asuransi teknologi. Pas kasih asuransi bagaimana landasan hukumnya?," jelasnya.

Masalah birokrasi ini tentu saja bukan menjadi urusan yang harus ditanggung para pencipta mobil listrik. "Ilmuwan kita dibebani masalah administrasi. Kalau memang perlu. Jadi ada banyak peraturan yang harus kita gulirkan," jelasnya.

Di tempat yang sama, Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Koordinasi Industri, Inovasi Teknologi dan Kawasan Ekonomi Edy Putra Irawady menjelaskan pemerintah terus berupaya melahirkan dan mendorong prototype mobil listrik yang bisa masuk tahap sertifikasi. Saat ini, belum ada prototype yang layak untuk masuk sertifikasi hingga produksi massal.

"Kita dorong prototype, belum skala industri. Kemenristek masih uji coba konsep mobil listrik. Karena harus lengkap semua. Stasiun charger bagaimana standarnya. Sekarang belum tergambar. Terus insentifnya bagaimana," jelasnya.

Dengan menghasilkan purwarupa yang layak diproduksi dan tidak sekedar meniru pabrikan dunia, maka mobil listrik Indonesia bisa bersaing. Selain itu, perlu juga disiapkan industrialisasi komponen yang bisa mendukung produksi mobil listrik nasional.

"Konten impor, block mesin masih impor. Kita belum punya teknologi. Kita masih merakit. Temukan karakter brand Indonesia kalau nggak nanti ikutan prinsipal saja," katanya.


(feb/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.26 | 0 komentar | Read More

Jokowi Protes Namanya di Soal UN, Mendikbud: Saya Juga Protes




Selasa, 15/04/2014 17:40 WIB








Jakarta - Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) protes namanya muncul di soal Ujian Nasional (UN) 2014 tingkat SMA. Menanggapi hal itu, Mendikbud M Nuh mengaku dirinya juga memprotes hal itu.

"Saya juga protes sebenarnya, jangan kira saya senang. Sama sekali saya juga nggak suka juga ada soal begitu," kata M Nuh di kantornya, Jl Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (15/2/2014).

"Untuk itu kami selidiki duduk perkaranya apakah keteledoran apa kesengajaan. Dipikir saya seneng gitu, saya sedih juga," imbuhnya.

M Nuh sudah meminta timnya untuk menyelidiki tim pembuat soal terkait hal itu. Namun, pembuatan soal UN tersebut sudah dilakukan jauh sebelum Jokowi mendeklarasikan diri sebagai capres PDIP.

"Kalau dari sisi pelaksanaan sudah bagus, kan hampir nggak ada keluhan dari sisi pelaksanaan tapi gara-gara ada kejadian itu, apa yang sudah kita bangun yang jauh lebih bagus jadi kena dis. Jadi sama saya juga nggak etis. Dari situ kami akan lakukan penyelidikan, investigasi," paparnya.

Sebelumnya, Jokowi mengaku keberatan namanya tercantum di soal UN. Dia mempertanyakan maksud namanya muncul di soal UN. Dia menduga hal itu dilakukan untuk menjelekkan namanya atau ada yang menjebak dirinya.


(dha/sip)


Punya info seputar #LaluLintas? Jangan lupa kirim ke pasangmata.com .





Sponsored Link




00.24 | 0 komentar | Read More

Pixelmaster, Minim Cahaya Tak Masalah di Kamera Zenfone

Jakarta - Salah satu kelebihan yang ditawarkan ponsel Asus Zenfone terletak pada fitur kamera yang disebut pixelmaster. Fitur ini diklaim mampu memberikan hasil terbaik meski saat melakukan penjepretan objek di kondisi tanpa cahaya.

Kelemahan banyak kamera pada ponsel terletak pada hasil kurang memuaskan saat pengambilan gambar dalam kondisi minim cahaya. Lewat fitur Pixelmaster, Asus mengklaim hal tersebut tak jadi masalah di Zenfone.

Melalui demo yang ditunjukan, saat mengambil gambar dalam kondisi ruangan tanpa cahaya, dengan menggunakan mode low light, kamera yang dimiliki Zenfone membuktikan sanggup memberikan hasil yang baik.

Bila saat menggunakan mode standar kamera Zenfone sulit menangkap kehadiran objek, maka saat mode low light diaktifkan objek dapat terlihat jelas, meski tanpa bantuan lampu flash.

Hal menarik lainnya adalah saat pengujian dilakukan menggunakan apa yang disebut blackbox. Dengan hanya lewat sebuah lubang kecil, objek yang ada dalam blackbox sama sekali tak terlihat, bahkan menggunakan mata manusia.

Namun saat kamera Zenfone diarahkan ke dalam lubang tersebut, menggunakan mode low light, tertangkap sebuah objek yang ternyata adalah spesimen kupu-kupu yang diawetkan.

Dengan kemampuan yang dimilikinya tersebut, Asus pun mengklaim hasil kamera Zenfone lebih baik bila dibandingkan ponsel-ponsel kelas atas seperti Galaxy S5, iPhone 5S, maupun Xperia Z1.

"Fitur Pixelmaster memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk mengambil gambar di manapun meski dengan kondisi cahaya yang kurang mendukung," ujar Jonney Shih, CEO Asus di hotel Pullman, Central Park, Jakarta, Selasa (15/42014).

(yud/ash)

00.05 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger